PENGUASA DUNIA PADA MASA LAMPAU ADALAH PARA BANGSAWAN INDONESIA (02)

MEREKA MENGUBAH SEJARAH INDONESIA MENJADI SEJARAH NEGARA MEREKA

Sumber dari Sejarah Negara Negara di Dunia saat ini, bersumber dari Sejarah Indonesia. Dulunya, Indonesia bernama "Indiaensche Natien", nama ini termuat dalam Perjanjian Bongaya tahun 1660-1667. Indiensche natien berubah nama menjadi Indonesia saat Pemimpin tertinggi Indonesia (Ratu Adil) yang memimpin Fakta Pertahan Indiensche Natien Atlantis di Utara (NATO) memenagkan Perang Dunia II. Pemimpin Tertinggi Indonesia yang memenangkan perang Dunia II, sempat mejadi Presiden Amerika Tanah Paman SAM pada tahun 1953-1961.

Ayah Pemimpin Tertinggi Indonesa itu dalam Sejarah VOC bernama Herman Frederik ten kate, dan dalam sejarah Jerman di Sejarakan sebagai Kaisar Agung Frederik Jerman. Pada Sejarah Sulawesi, Ayah Pemimpin Tertinggi Indonesia itu bernama Laparenrengi MatinroE Riajang Benteng tahun 1845-1857, dan pada tahun 1871 sampai tahun 1891, Ayah Presiden Amerika di Riwayatkan sebegai Lamannu' Arung Masuawli ke I.

Sejarah ataupun Riwayat tertulis sekerang ini, tentu berbeda dengan apa yang Saya uraikan, namun apa yang Saya uraikan di tunjang dengan Raingkaian Foto foto yang menjadi pelaku sejarah dari Sejarah itu sendiri, namun Potert Gubernur Nippon Paul van Limburg Sitrum Tahun 1916-1921 merupakan petunjuk dari rangiakan foto ini, bahwa Pemimpin Pemimpin Dunia yang mereka sejarahkan berasal dari indonesia.

 

Apa yang Saya uraikan bukannya tidak bukti bukti fisik, seperti contohnya foto dibawa ini. Foto dibawa ini, berhubungan dengan Pembangunan DAM di Tampangeng Kabupaten Wajo yang berhubungan dengan Penggalian kembali Sungai Tampangeng yang tembus di Pompanua-Pallime'. Masa dari Foto ini dalam Sejarah Indonesia sekerang, disebut Masa Kekuasaan Nippon. Bukti Bukti fisik yang berhubungan dengan Foto dibawa ini, di Wajo Masyarakat Wajo menyebutnya sebegai Kelebbong Nippon (Liang Nippong), dan masi ada di beberapa tempat di Sepuaran Kota Wajo sampai saat ini.

Dalam Sejarah Dunia, Pengalian Kembali Sungai Tampangeng mereka Sejarakan sebegai Proyek Terusan Suwes, bwerlokasi di Timur Tengah. Kata Timur Tengah bukannya tidak berhubungan dengan Sungai Tampangeng. Posisi Sungai Tampangeng pada Peta Sulawesi Selatan, merupakan Titik Arah Timur Tengah dari Arah Ujung Pandang atau Makassar

 

 

Foto diatas dan dibawa ini, amat sulit dibantah faktanya bahwa Para Bangsawan Bangsawan pada foto diatas dan dibawa ini berasal dari Indonesia yang kemudian Rezim kolonialisme Suharto mensejarakannya sebagai Sejarah Nippon. Umur Tirpitz pada masa umurmnya Lamannu' Arung Masuawli Ke I (Kaisar Agung Frederik; yang sedang duduk) pada foto diatas ini, dapat terlihat begitu amat masih mudah. Masa dari Foto diatas dan 2 foto dibawa ini, perbedaan masanya dapat dilihat dari Umur Para Pelakunya. Sekali lagi dapat terlihat dari Rangkaian foto foto ini dari mana Sumber Sejarahnya Sejarah Negara Negara di Dunia ini.

Negara Jerman, bukannya harus kehilangan Sejaranya, cuma harus diluruskan bahwa yang mereka Sejarakan sebagai Kaisar Wihelmin II Jerman berasal dari Indonesia, itu yang pertama, dan kedua, yang kedua, jangan mensejarakan Kiasar Wihelm II (Arung Masuawli Ke II) dengan menggabungkan lebih dari 1 orang dalam Sejarah Kaisar Wihelmin II. Kaisar Wihelmin II dalam Riwayat Celebes, bernama Laconni Arung Masuawli ke II, dan sementara Saudarnya yang amat mirip mukanya dibawa ini, bernama Lamannhawu Arung Paddangeng ke I. Nama lainnya adalah Labaso Sulle Datu Soppeng dan Lapabeangi Sulle Datu Soppeng.

 

Masyarakat Sulawesi Sulawesi Selatan Khususnya, mengenal Jenderal Sudirman lebih tua dari Sukarno, terbalik dari apa yang diketahui oleh Masyarakat di Pulau Jawa, yang mereka tahu Sukarno lebih tua dari  Jenderal Sudirman. Berdasarkan Sejarah Resmi Rezim Kolonial Suharto yang dibuat oleh Kroni kroni Suharto, Sukarno lahir tahun 1901, dan Jenderal Sudirman lahir pada tahun 1926. Sejarah yang dibuat oleh kroni kroni Suharto, merupakan Sejarah 0 (Nol) Besar dalah hal keberaran, karena Jen deral Sudirman yang fotonya Naik Kuda di bawa ini, lebih tua dari Dweight D Eisenhoer pfresiden Amerika yang ke 34 tahun 1953-1961.

 

Dua Rangkaian foto foto dibawa ini, dapat membuktikan bahwa apa yang saya katakan jauh lebih benar dari Sejarah yang di buat pada Zaman Rezim Kolonialisme Sukarno (tahun 1950-1961; Orde Lama), dan pada masa Rezim Kolonialisme SuHarto (tahun 1971- sambpai tumbangnya Suharto; Orde Baru). Sejarah yang dibuat pada 2 Rezim Militer itu adalah Sejarah palsu, sementara apa yang Saya ungkapkan ini merupakan bagian dari Sejarah yang di Palsukan oleh 2 Rezim Militer itu.

 

Cukup banyak Penulis dalam dan luar negeri yang berspekulasi tentang Sejarah masa lampau, walaupun pada prinsipnya mereka tidak tahu apa apa tentang Sejarah Masa Lampau yang ia tulis. Mereka tahu Sejarah pada umumnya setelah membaca beberapa Literatur Sejarah lalu mencoba membuat Argumen tanbahan dari Literatur yang mereka baca. Untuk para Penulis Lokal dalam Negeri, dalam hal Sejarah Indonesia, Lidahnya terlalu Pasif mengucapkan dan menulis tentang Penjajahan Belanda. Hal itu tentu bukan salah Para Penulis Lokal itu, mereka hanya mencoba Berkarya setelah membaca beberapa Sejarah Masa lampau dari Hasil Olahan para Ahli Sejarah pada Zaman Berkayanya Ahli Ahli Sejarahnya Kolonialisme Suharto. Lalu apakah Kesalahan itu bersumber pada Ahli Sejarah. 

Jawabannya adalah Ya, khusus untuk Para Ahli Sejarah yang merupakan Kroni dan sengkatan dengan Sukarno pada Orde Lama, dan Kroni dan seangkatan dengan Suharto pada Orde baru. Ahli Sejarah diluar dari 2 Opsi ini, tentu mereka tidak salah. Mereka menghasilkan Sejarah yang salah karena mendapatkan materi yang salah dari dua Opsi itu.

 

 

 

Dapat dibayangkan, Alangkah Ruginya Negeri ini bila Sejarah Napoleon menjadi Sejarah Prancis. Napoleon tahun 1812-1823 adalah Napoleon Saudaranya LaMappewai Arung LompoE, dan Lamappewai adalah Ayahnya Kaisar Agung Frederik (Laparenrengi MatinroE Riajang Benteng).Laparenrengi merupakan Ayah dari Ratu Adil (Dwight D Eisenhower). Dinasti ini, memang kalah pada tahun 1924-1926, dan kekalahan di Dinasti Muslim ini dalam Sejarah atau Tamadun Islam malah disebutkan Jatuh pada tahun 1924. Namun perlu di ingat, Pemimpin terahir Dinasti Muslim ini, kembali menjadi Pemenang Perang pada Perang Dunia Ke II di tahun 1945, dan dia itu adalah Ratu Adil Pemimpin Tertinggi Indonesia yang kalah pada tahun 1924-1926.

Para Penulis Arikel di Kawasan Asia Tenggara ini, cukup banyak yang memperdebatkan tentang Kemusliman Napoleon, dan hal itu dapat kita temukan pada artikel artikel Para Penulis di Asia Tengara, baik yang Ahli maupun yang Amatiran. Artikel Artikel mereka dapat kita baca di Blog-Mail mereka di Intenet. Hal yang beda pada Blog yang Saya beri judul Pencurian Sejarah Tanpa Batas ini, hal itu terjawab dengan sendirinya lewat Rangkaian Foto Foto. Dari sekian banyak pelaku Sejarah pada masa lampau yang mereka Sejarakan sebagai Non Muslim, pada dasarnya hampir semuanya Muslim, termasuk Napoleon.

Sumber : http://pencurian-sejarah.blogspot.com/