Sunday, June 23, 2013

Cerita Perang Dunia II Dan Kehancuran



akhir Perang Dunia I banyak pihak berharap perdamaian akan bisa diwujudkan. Kehancuran dan kerugian yang sangat besar, krisis perekonomian dunia serta kematian jutaan jiwa menjadi alasannya. Namun gencatan senjata dan perjanjian yang diharapkan akan mengakhiri konflik ternyata hanya berlangsung sesaat.

Perjanjian Versailles yang berisi tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jepang) kepada pihak yang kalah, yaitu Jerman, sebaliknya memicu serangkaian pertempuran lainnya dalam perang besar fase kedua. Jerman menganggap tuntutan sekutu sebagai sebuah ketidakadilan hingga memicu "politik balas dendam".


Kala itu Jerman yang menderita kekalahan di antaranya diharuskan menyerahkan daerah kekuasaannya kepada Inggris dan Prancis. Selain menanggung ganti rugi perang, mengurangi angkatan militernya, menyerahkan kapal-kapal dagang kepada Inggris, dan memberikan wilayah Jerman bagian barat Sungai Rhein sebagai jaminan selama 15 tahun.


Ditambah unjuk kekuatan beberapa negara, sekutu baru, gagalnya Liga Bangsa Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, politik ekspansi beberapa negara fasis hingga akhirnya keputusan Jerman menyerbu Polandia pada 11 September 1939 dan serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour, Perang Dunia II pun tak terelakkan.


Di akhir tahun '30-an dan awal '40-an itu, rangkaian pertempuran yang membuat Eropa kehilangan 80% dari penduduk laki-lakinya yang lahir pada tahun 1923 pun dimulai. Tidak kurang dari 60 juta jiwa melayang selama periode PD II. Tercatat sejumlah pertempuran mewarnai Eropa. Beberapa diklaim sebagai yang paling berdarah sepanjang sejarah. Berikut di antaranya.


Pertempuran Inggris


Tanggal 10 Juli 1940 - 31 Oktober 1940 menandai pertempuran udara terbesar dalam sejarah. Tujuannya tak lain dominasi Royal Air Force. Namun Inggris kehilangan 1.800 pasukan dan lebih dari 20.000 warga sipilnya tewas dalam "misi kehormatan" ini. Kekalahan Jerman yang kehilangan 3.000 pilot sebagai pihak lawan dalam pertempuran ini dianggap sebagai titik balik yang krusial pada masa itu.


Pertempuran Atlantik

Sejarah mencatat pertempuran yang terjadi sepanjang 1 September 1939 - 6 juni 1944 sebagai yang terpanjang di masa PD II. Selama itu pula kapal selam Jerman mencoba menenggelamkan kapal Inggris, juga pasukan Soviet. Sebagai negara yang dikelilingi laut, Britania Raya memerlukan jutaan ton logistik yang harus "diimpor" setiap minggunya untuk bertahan dan terus berjuang.

Di pihak lain pasukan Jerman mencoba memotong jalur logistik dan dominasi lawan. Hasilnya adalah kemenangan bagi pihak sekutu dengan harga yang mengerikan. Sekitar 50.000 pedagang dan pelaut kehilangan nyawa bersama 50.000 perwira Angkatan Laut Jerman.


Pertempuran Prusia

Operasi Bagration pada 22 Juni 1944 - 16 Agustus 1944 adalah salah satu serangan terbesar dalam sejarah manusia. Pertempuran berlangsung antara Tentara Merah (Uni Soviet) yang hendak menghancurkan tentara Jerman yang menjaga Prusia dan Polandia. Hasilnya mereka menghancurkan perlawanan tentara Hitler dan Jerman kehilangan 800.000 ribu jiwa.

Pertempuran Ardennes

Pertempuran yang juga dikenal sebagai pertempuran Bulge ini berlangsung pada 16 Desember 1944 - 28 Januari 1945. Kala itu Jerman melancarkan serangan di akhir PD II dengan wilayah hutan lebat di Pegunungan Ardennes Belgia, Prancis, dan Luksemburg di front barat.

Dengan kode operasi Unternehmen Wacht Am Rhein, kecerdasan para tentara Jerman mampu mengantarkan mereka pada penangkapan sejumlah sekutu yang lengah. Namun serangan itu gagal dan Jerman kehilangan lebih dari 100.000 anggota pasukannya. Sementara sekutu harus merelakan 20.000 jiwa.


Pertempuran Moskow

Selama pertempuran Moskow pada November 17 1941 - 28 Januari 1942, Jerman melakukan dua serangan selama Operasi Topan. Satu di sebelah utara Moskow dan yang lainnya lain ke bagian selatan. Tetapi pasukan Soviet melancarkan serangan balasan yang di lain pihak secara efektif ditekan operasi Jerman.

Pasukan Soviet juga mencoba melakukan serangan yang lebih kecil. Mereka berusaha mendorong posisi Jerman untuk kembali ke sekitar kota-kota seperti Oryol, Vyazma, dan Vitebsk. Jerman kehilangan 200.000 jiwa tentara, sementara korban dari pihak Soviet tidak kurang dari 1.000.000 jiwa.


Pertempuran Berlin

Peperangan yang berlangsung pada 16 April 16 1945 - 8 Mei 1945 ini adalah salah satu pertempuran paling mematikan dalam sejarah. Dengan sandi Operasi Strategis Ofensif Berlin, Uni Soviet bereaksi terhadap penerobosan pasukan Jerman. Diawali dari serangan Vistula-Oder, pasukan Tentara Merah melakukan perlawanan.

Selama pertempuran ini banyak tentara Jerman yang bunuh diri. Selain itu pihak Jerman pun menyerah pada sekutu. Selama pertempuran ini lebih dari 80.000 tentara Jerman tewas, 200.000 warga sipil meninggal, dan 450.000 nyawa prajurit Soviet melayang.


Pertempuran Vistula

Periode 12 Januari 1945 - 30 Maret 1945 sepertinya menjadi masa-masa berdarah bagi wilayah sepanjang Sungai Vistula. Pertempuran yang juga dikenal sebagai serangan Vistula Oder ini bisa jadi merupakan serangan terbuka terbesar selama Perang Dunia II. Lebih dari 2.000.000 prajurit Soviet terlibat dalam pertempuran ini.

Kali ini pasukan Soviet mampu mencapai Sungai Oder di Jerman hingga akhirnya Tentara Merah hanya sekitar 70 kilometer lagi saja dari Berlin. Tentara Jerman yang menjaga Sungai Vistula bahkan dapat dikalahkan. Baik Jerman maupun Uni Soviet sedikitnya sama-sama kehilangan lebih dari 500.000 pasukannya.


Pertempuran Kursk

Tanggal 5 Juli 1943 - 13 Juli 1943 akan diingat sebagai salah satu periode pertempuran tank yang terbesar dalam sejarah. Pertempuran pecah 450 kilometer di selatan Moskow, tepatnya di sekitar Kursk. Saat itu Jerman melancarkan tiga kali serangan terbuka pada musim panas.

Sebagai pertempuran terbuka yang melibatkan banyak tank, yang relatif merupakan heavy artillery maka ongkos serangan yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Pertempuran pada masa ini juga tercatat sebagai hari-hari termahal dalam peperangan udara. Pertempuran Kursk sejatinya adalah kemenangan insinyur, infanteri, dan artileri pasukan lapis baja Jerman atas Soviet. Pihak yang kalah diklaim kehilangan 250.000 personel militer dan 600.000 lainnya luka-luka.


Pertempuran Normandia

Pada Juni 1944 sampai 24 Juli 1944 sebuah invasi laut terbesar sepanjang sejarah digelar. Meski menelan korban hingga ratusan ribu, namun operasi ini tetap dieksekusi. Pertempuran atau invasi dengan nama sandi Operasi Overlord ini adalah operasi pendaratan pasukan sekutu pada Perang Dunia II, 6 Juni 1944. Hingga kini invasi tersebut menjadi invasi laut terbesar dalam sejarah. Sekitar tiga juta tentara menyeberangi Selat Inggris dari wilayah Inggris ke Prancis yang saat itu diduduki oleh tentara Nazi Jerman.

Satuan tempur pada serangan ini terdiri atas pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Prancis dan Polandia kemudian ikut bertempur setelah fase pendaratan. Selain itu, pasukan dari Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia juga turut serta.


Invasi diawali pendaratan parasut dan glider pada dini hari. Disusul serangan udara, dan artileri laut, dan pendaratan amfibi pada pagi hari. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan dengan terget menembus garis pertahanan Jerman dan menyebar dari pantai yang sudah dikuasai sekutu. Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944.


Dari segi logistik pertempuran ini menggunakan persenjataan secara massal. Sekitar 6.900 armada laut, termasuk 4.100 kendaraan berat darat digunakan untuk invasi ini. Termasuk 12.000 pesawat terbang, 1.000 pesawat yang mengangkut para penerjun payung, dan 10.000 ton bom yang siap dijatuhkan di jantung pertahanan Jerman.


Selain kendaraan lapis baja, dibuat juga dua pelabuhan buatan yaitu Mulberry Harbour untuk mendatangkan persediaan logistik dengan cepat. Untuk mengirimkan bahan bakar dari Inggris, sekutu menjalankan Operasi PLUTO atau Pipe Line Under The Ocean melaui jalur pipa bawah laut. Kemenangan sekutu di Normandia dilanjutkan dengan usaha menguasai perbatasan Perancis. Sementara Jerman terpaksa mengirim pasukan dan sumber daya untuk membantu pasukan mereka di front baru ini.


Pertempuran Stalingrad
   
Pertempuran yang terjadi selama periode 8 September 1941 - 18 Januari 1944 ini dianggap banyak sejarahwan sebagai titik balik Perang Dunia II sekaligus paling berdarah. Dari segi korban, lebih dari satu juta jiwa melayang. Kala itu Jerman mengepung Kota Leningrad (sekarang St. Petersburg) di Uni Soviet. Pihak Jerman menyebutnya Operation Nordlicht (Operasi Cahaya Utara).

Dalam operasi tersebut Jerman mencoba menduduki Kota Stalingrad tetapi gagal. Kegagalan ini terasa semakin pahit karena pihak Jerman mampu mengendalikan lebih dari 90% kota. Saat itu menduduki Stalingrad akan sangat strategis dan efektif untuk menghentikan transportasi sumber daya dan barang untuk pihak Soviet, khususnya di bagian utara.


Meski jumlah korban telah tercatat namun total korban pada pengepungan ini masih dipertentangkan. Setelah perang, pemerintah Soviet melaporkan sekitar 670.000 orang yang mati sejak 1941 hingga Januari 1944, kebanyakan karena kelaparan dan kedinginan. Sebagian perkiraan independen memberikan angka yang lebih tinggi, sekitar 700.000 hingga 1,5 juta korban dengan kebanyakan perkiraan sekitar 1,1 juta. Keberhasilan memukul mundur Jerman membuat Leningrad menjadi kota Soviet pertama yang diberi gelar Kota Pahlawan.

No comments:

Post a Comment